outing ke sumbawa barat : perjalanan bali-lombok

riri baru saja kembali dari sumbawa. sumbawa barat lebih tepatnya.

bersama enam orang lainnya, semuanya teman kantor. pakai mobil kantor dan tentunya dibayarin kantor. untuk senangsenang? entahlah, absurd :D

cerita ini akan ri bagi ke dalam beberapa posting :-)

bali – lombok

perjalanan dilalui lewat jalur darat (dan laut). jumat malam kami berangkat dengan start up kantor sekitar jam 10 malam. adi landunk sebagai team leader sekaligus sopir :D perjalanan ke pelabuhan padang bay memakan waktu sekitar satu setengah jam kurang. setibanya di padang bay deretan mobil, trus dan motor mengantri dengan rapi. kami hanya menunggu sekitar 45 menit sampai kapal yang akan mengantarkan kami menuju pelabuhan lembar, lombok tiba. fotofoto dan ngemil dulu -eniwei kami membeli cemilan banyak banget, cukup untuk menaikkan berat badan masingmasing 2kilo per orang :D

mm...sebelumnya tidak satupun dari kami yang pernah menyebrang ke lombok dengan kapal laut, jadi informasi yang kami dapat, di kapal tersedia tempat tidur secara penyebrangan bali-lombok memakan waktu paling cepat 4 jam. jadi kami pikir amanlah sudah untuk urusan tidur.

seturunnya di kapal, kami segera naik ke lantai 2 ruang penumpang. dan.... totally speechless. tempat tidur nya outdoor pake ac (angin cepoi-cepoi), bertingkat. satu tempat tidur bisa ditiduri kirakira empat(4) orang dewasa berukuran normal. ohya, tempat tidurnya cuma ada 2 pcs alias 4 kasur. tempat tidur outdoor ini berada dalam satu ruangan yang sama dengan beberapa kursi penumpang kaku dan keras ala bandara di bali yang sudah penuh terisi. tentu saja kami yang belakangan naik ke ruang penumpang tidak kebagian, sebab beberapa penumpang dengan egoisnya berselonjor tidur memakan minimal 4 buah tempat duduk untuk dirinya sendiri. kebanyakan dari mereka lakilaki muda. beberapa dari mereka melihat, tapi diam saja tanpa ada inisiatif untuk menggeserkan badannya sedikit supaya kami dapat tempat. tetap egois menghabiskan dua atau lebih tempat duduk. satu untuk merek satunya lagi untuk tasnya. fiuh...

tibatiba jadi ingat di singapore dan hong kong dimana orang cacat, orang tua dan perempuan benarbenar diutamakan. *itulah gunanya ke negeri orang supaya tau 'kekurangan' negeri sendiri. seperti kata pepatah 'kalau mau tau genteng rumah yang bocor harus keluar rumah dulu'.

kami kemudian masuk ke pintu bertuliskan ruang bisnis. memasuki ruangan kelas bisnis, bau apek dengan segera tercium. ruangannya tertutup dengan ac sangat minimalis. disana model kursinya seperti kursi bioskop berbalut kover kulit berwarna biru yang sudah penuh terisi penumpang. dari ruangan bisnis, ada pintu menuju ruangan vip, kami mencoba membukanya tapi tidak bisa. terkunci.

kemudian kami keluar dari rungan bisnis dan menemukan tangga naik ke atas. dengan harapan akan ada tempat disana. emang pada dasarnya semua pada buta ferry yah, tentu saja ngga ada tempat buat bobo disana. di dek kapal, kami berfotofoto dulu. sambil menikmati angin laut malam yang dijamin bakal bikin masuk angin *pakai jaket segera.

tidak lama kemudian, 5 orang dari kami –perempuan semua- turun ke bawah. adi dan rian -2 lakilaki dalam perjalanan ini- tetap di dek kapal.

putus asa, kami akhirnya memutuskan utuk duduk di bawah saja *kasian banget ya kitaaaa *_* uda siapsiap koran kya pengungsi merapi, tibatiba salah satu abk kapal menghampiri. ”ngga dapet tempat duduk ya?” dengan mata ala puss in the boots kami menjawab dengan nelongso ”ya...”. bapak (atau pemuda) abk itu kemudian menyuruh kami mengikutinya. kami turun tangga menuju tempat parkir mobil, masuk ke pintu yang dicantelin rantai dan menyusuri lorong gelap tak berlampu di pinggir kapal *parno banget*. ri sempat bilang sama salah satu temen ri, naomi ”r u sure?” :D setelah menyusuri lorong gelap dengan perasaan tidak menentu, kami naik tangga curam. ouw, ternyata kami dibawa ke bagian depan kapal. disana dia membukakan suatu ruangan gelap yang dikunci. tambah parnooooooooo *_*

voila!

ruangan tersebut berkarpet, berwarna biru. sebelum memasuki ruangan kami diwajibkan untuk lepas alas kaki. ada deretan kursi seperti kursi yang ada di ruangan bisnis di bagian tengah dan empat buah sofa ¼ lingkaran di pinggir ruangan. disana sudah ada satu orang lakilaki di pojok sedang tidur. oiya ruangan itu 'dihiasi' tv flat 42 inch *waw*

mencegah halhal yang tidak diinginkan –karena kami semua perempuan-, naomi segera bilang ke-bapak abknya ”pak, saya boleh panggil temen saya lagi 2 orang ya” mba imie bilang ”iya, panggil adi sama rian” -> menunjukkan secara tidak langsung bahwa kami ada ’pengawalnya’. bapak abk tersebut mengiyakan *tentu saja :D

tanpa tunggu lebih lama lagi, kami segera ambil posisi bobo masingmasinggg....g hihihi...

tak lama kemudian naomi datang membawa rian n adi.

sepanjang perjalanan kami tidur *tentu saja. bobonya nyaman, engga sumpek, yah sempat bangunbangun bentar perbaiki posisi tidur yang setengah duduk.

laut sedang bersahabat, perjalanan lancar dan 4 jam di dalam kapal tidak terasa, tautau uda nyampe pelabuhan lembar aja :D

ternyata, ruangan yang kami tempati itu adalah ruangan vip kapal. bersyukur banget ada abk yang menolong dan membawa kami kesana. sukurin tuh manusiamanusia egois yang bobo berselonjor di ruangan outdoor sana. bwek.

sempet becandaan, klo aja adi n rian ada bersama kami sewaktu abk kapal melihat kami, pasti kami engga dihampiri n dibawa ke ruang vip. diajak ke ruang vip karena dilihat kami perempuansemua n cantikcantik hihihi :P

siap berlayar, captain!
kendaraan kami paling kiri :D

riri

Comments

Esha Satrya said…
harusnya aku diem-diem masuk ke bagasi waktu di PDA..
lanjuuutt!
riri prabandari said…
*peselpesel esha di tas ransel

Popular Posts